Monday, January 7, 2008

Kondisi koridor akhir-akhir ini

koridor 5 jalur Senen-Matraman tiap jam bubar kantor mengerikan,
selalu padat merayap tanpa harapan.
Mulai dari lampu merah Senen yang lama banget,
terus sebelum shelter Kramat-NU TJ selalu terhambat U-turn,
lalu sepanjang Kramat-Salemba sampai traffic light Matraman udah dalam kondisi pasrah total.
Hari kamis minggu lalu total dari Kramat-Nu sampai Kp. Melayu 1,5jam.
Petugas mah banyak..
Hmmm cape ya nulis soal ini melulu..

lia moeljono di suara transjakarta

Read More...

Friday, January 4, 2008

Komodo dioperasikan Lorena

Busgandeng Komodo akan beroperasi di Koridor 5 Kampung Melayu-Ancol. Perusahaan otobus Lorena yang menang tender penyediaan 13 bus gandeng akan mengoperasikannya tahun ini.

Di Koridor 5 sudah beroperasi 16 busgandeng sehingga jumlahnya akan menjadi 29 unit, masing-masing berkapasitas 150 penumpang, 43 duduk dan 107 berdiri.

Busgandeng ini hasil rancangan PT Asian Auto International dari Bogor, dan dinamakan Komodo. Bodi bus sepanjang 18 meter ini dirancang Rahayu Santosa, komponennya dari Jerman, Italia, Korea, dan Hongkong.

Read More...

Saturday, December 29, 2007

Denah rute koridor 5

Ancol - Kampung Melayu

1 Ancol
2 Pademangan
3 Jembatan Merah
4 Pasar Baru Tmur
5 Budi Utomo
6 Senen Sentral
7 Pal Putih
8 Kramat Sentiong
9 Salemba
10 Matraman 1
11 Tegalan
12 Slamet Riyadi
13 Kebon Pala
14 Pasar Jatinegara
15 Kampung Melayu

kembali menuju Ancol langsung ke halte Kebon Pala, tidak melalui halte Pasar Jatinegara.

Read More...

Saturday, December 8, 2007

Operator koridor 4-7

Dishub Akan Bersikap Tegas terhadap Operator Penyedia Armada

Realisasi proyek bus transjakarta dengan jalur khusus atau busway lanjutan untuk Koridor IV, V, VI, dan VII mengkhawatirkan. Berpijak pengalaman koridor sebelumnya, terdapat berbagai hambatan yang tidak teratasi dengan baik.

"Masalah yang paling utama, sesuai komitmen, adalah penyediaan armada bus transjakarta harus berbahan bakar gas. Padahal, suplai maupun kualitas bahan bakar gas masih menjadi persoalan pihak operator bus transjakarta," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Soetanto Soehodho, Jumat (11/8).

Selanjutnya, hambatan itu terletak pada konsistensi penyediaan jumlah armada setiap koridor. Soetanto mengatakan, jangan sampai infrastruktur Koridor IV, V, VI, dan VII nanti selesai dibangun, tetapi kesiapan 203 bus yang dibutuhkan itu tersendat.
Berkaca pada Koridor II dan III dengan operator dari konsorsium Transbatavia yang memiliki kewajiban menyediakan 126 armada bus, tetapi hingga kini hanya tersedia 63 bus dan akhir bulan nanti diperkirakan bertambah lima armada bus lagi. "Sebelum melangkah pada koridor berikutnya, seharusnya ada monitor dan evaluasi pada koridor yang sudah ada," kata Soetanto.

Kelemahan pada ketersediaan armada bus disebabkan penunjukan anggota konsorsium yang terbatas pada perusahaan penyedia angkutan umum yang berimpitan dengan jalur bus transjakarta. Menurut Soetanto, ke depan perlu dibuka peluang bagi investor yang benar-benar mampu secara konsisten memenuhi kewajibannya.
"Investor dari perusahaan taksi, misalnya. Perusahaan itu juga mungkin menjadi anggota konsorsium operator bus transjakarta," kata Soetanto.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Nurachman mengatakan, masalah ketersediaan armada bus transjakarta yang lambat pada Koridor II dan III memang sepenuhnya tanggung jawab anggota-anggota konsorsium. "Dinas Perhubungan akan bersikap tegas dengan memberi batas waktu pemenuhan armada sebagai kewajiban anggota-anggota konsorsium," katanya.

Saat ini ketersediaan bus transjakarta untuk Koridor I menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI. Untuk Koridor II dan III menjadi tanggung jawab konsorsium Transbatavia dengan anggota perusahaan Mayasari Bhakti, Metro Mini, PPD, dan Steady Safe.
Menurut Nurachman, hanya Mayasari Bhakti yang sudah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan armada bus bagi Koridor II dan III. Ini akan disusul Metro Mini yang akan menyerahkan lima armada bus akhir bulan nanti.

Sementara itu, juru bicara PT Kereta Api (KA) Daops I dan Divisi Jabotabek, Achmad Sujadi, mengatakan, sebenarnya jembatan perlintasan Gunung Sahari yang disebut-sebut menjadi kendala pembangunan Koridor V tak perlu terlalu dirisaukan. Tetap selalu ada jalan keluar jika Pemprov DKI dan pelaksana proyek itu melakukan koordinasi dengan Bagian Jalan dan Jembatan pada Daops I PT KA untuk mengatasinya. Pihak PT KA bersedia meninggikan atau menaikkan jembatan perlintasan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Whisnu Subagyo mengatakan, saat ini dia sedang melakukan koordinasi dengan Nurachman untuk uji coba bus transjakarta melewati kolong jembatan itu. (NAW/CAL)
Kompas

Read More...

Tuesday, November 20, 2007

Halte Manggadua Square

Pelaksanaan proyek pembangunan halte busway koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu) tambahan di depan Mangga Dua Square —hanya 200m dari halte busway Pademangan— membuat armada Bus Trans Jakarta harus berjalan diluar jalur Busway yang disediakan.

Sapto (35), pekerja proyek halte busway mengatakan sekitar 100 orang pekerja dikerahkan untuk dapat menyelesaikan proyek penyempurnaan Busway berupa penambahan halte Busway di depan Mangga Dua Square, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

"Sekarang kita sedang melakukan pengecoran besi baja untuk pembuatan jembatan halte busway di depan kantor Samsat Jakarta Utara guna menunjang pekerjaan lainnya yang telah dijadualkan sehingga pembangunan halte busway ini bisa selesai tepat waktu," kata Sapto.

Sapto menambahkan pelaksanaan pembangunan halte busway baru di Mangga Dua Square cukup berpengaruh pada operasional bus Trans Jakarta koridor 5 tersebut. Untuk bus Trans Jakarta dari Ancol harus keluar jalur disekitar halte busway tambahan yang sedang dikerjakan.

"Kami mohon maaf kepada para pengguna jalan atas ketidaknyamanan perjalanannya akibat pembangunan halte busway ini," Kata Sapto.

Menurut rencana, pembangunan halte busway baru tersebut dapat selesai hingga pertengahan Desember 2007 mendatang dan diharapkan dengan adanya fasilitas halte tambahan tersebut dapat semakin memudahkan penumpang bus Trans Jakarta untuk menuju ke kawasan perbelanjaan yang ada di wilayah Jakarta Utara. (boedysas) Foto: Ari Saputra - DetikFoto

Read More...

Thursday, November 1, 2007

Ruas-ruas mixed-traffic

1. Jl Gunung Sahari - depan pintu masuk TNI AL hingga Jl RE Martadinata (dua sisi)

2. Jl Kramat Raya - fly-over Senen sisi timur

Read More...

Monday, October 15, 2007

Rute wisata

Dalam rangka liburan Lebaran, hingga Minggu 21 Oktober, dibuka rute wisata PGC Cililitan-Ancol. Rute ini merupakan gabungan dari koridor 5 Kampung Melayu-Ancol dengan sebagian koridor 7 Kampung Rambutan-Kampung Melayu.
Dengan armada 12 hingga 15 bus, rute ini tidak singgah di Kampung Melayu.

Rapat antara BLU Transjakarta, Dinas Perhubungan DKI, dan Institute for Transportation and Development Program pada 11 Oktober lalu memutuskan dibukanya rute ini antara lain guna menghindari penumpukan penumpang di halte-halte.

Ujicoba dilakukan hari ini, dengan waktu operasional dan tarif yang sama dengan rute biasa: Rp.3.500 jam 05.00-22.00.

Read More...